Baby Hat and Booties

Yay akhirnya jadi juga baby set nya! Lega banget waktu jadi, karena butuh waktu beberapa hari buat nyelesaiinnya. Pengerjaan dimulai dari baby hat, yang kayaknya mulai kukerjakan waktu terbang mudik Jogja-Jakarta. Sampe orang di sebelahku ngeliatin mulu aku lagi ngerajut, hehehe.

Setelah topinya jadi, ngga langsung kuberi pompom karena takut benangnya kurang. Jadi langsung bikin booties. Bootiesnya bikinnya cepet sih, tapi paling males binding off sama weaving in end nya.. -__- duh paling males...

material:
1 glg SA Poyeng Sembur (i really like this kind of yarn, so soft and mild, flexible and easy to handle. It is a lil bit warm, but cozy to wear). Beli waktu masih di jogja, mampir di workshopnya Poyeng Hobby. Duh ngiler banget kalo udah ke sana, banyak yang lagi ngerajut dan benang-benangnya juga cantik-cantik. Akhirnya aku beli 3 glg SA Poyeng Sembur, salah satunya warna yang ini. Setelah dipake dan habis di Jakarta, nyesel kenapa cuma beli 3 glg aja T.T besok deh beli online aja.

alat:
- 4,5mm circular needle
- 2,75mm circular needle for ribbing the booties
- tapestry needle
- garpu (buat bikin pompom)

note:
Pola hat diambil dari sini dengan sedikit modifikasi purl di tiap 7 row knit. Plus ditambah pompom (sebenarnya pompom dibuat karena ujung paling atas kurang rapih, jadi ditutupin aja pake pompom, hihihihi)
Pola booties diambil dari Ravelry. Yang paling bikin seneng adalah, gauge yang dipakai di pola sama dengan gauge benang SAnya.. jadi aku cukup ikutin pola aja, ngga perlu modifikasi itungan stitch ya :))

Trus karena belum punya pompom maker, aku pakai garpu aja -_- benernya bisa sih pakai karton yang digunting bulet gitu (tutorialnya bisa digoogling), tapi males bikin2 kartonnya. Jadi pakai garpu aja (pernah liat/baca di suatu tempat caranya..)

Sebenernya baby setnya ini masih ada yang kurang: baby mittens. Tapi sayang benangnya udah keburu abis :( yaudin lah segini saja aku sudah senang :D :D :D

Para Proyek Gagal

Berikut ini proyek-proyek yang menurutku gagal, karena beberapa hal.

1. Newborn mitten

Kata temen, bentuknya malah kaya ikan :' ) rencananya mau bikin mitten, tapi karena masih nubitol banget, aku memakai benang yang ketebalannya berbeda dengan yang diinstruksikan di pola, padahal aku bener-bener ngikutin semua hitungan yang ada di pola. Alhasil: mitten yang aku buat jauh lebih kecil daripada yang diinginkan di pola. Hiks hiks. Seharusnya sih waktu itu aku menyesuaikan terlebih dahulu gauge nya, cuma ya itu tadi, pengalaman mengajarkan sesuatu bahwa mengukur gauge itu sangat penting. Jadi, karena mitten yang ini kekecilan, aku ngga bikin pasangannya deh. Sampai sekarang belum bikin mitten lagi untuk my upcoming baby.

material: benang katun bigply sembur, yang rencananya biar sepasang sama topi yang udah dibikin.

2. mobile phone case

Kalau boleh jujur sih sebenernya ini my very first project, tapi akhirnya ngga kuhitung barang " jadi" karena sampai saat ini bentukannya masih seperti itu (belum diberi kancing) dan udah hilang entah kemana. Seharusnya proyek ini berhasil kalau saja aku memilih benang yang lebih kaku, tapi karena aku pakai polyando yang super lemes, hasilnya mobile phone case ini terlalu lentur dan flexible untuk dimasukin HP. Pernah dicoba pakai sekali (tanpa kancing) dan hasilnya HPnya malah jatuh T.T. Polanya ngarang sendiri sih pakai stockinette stitch, tapi terlalu renggang rajutannya jadi kesannya bolong-bolong semua. Sigh.

3. newborn simple socks.

Nah yang ini sebenarnya ngga gagal-gagal banget sih karena bentukannya udah lumayan jelas: kaus kaki. Tapi,,,, lagi-lagi aku ngga ukur gauge dengan benar serta pemilihan benang yang salah. Benang yang aku pakai terlalu tebal sehingga hasilnya kegedean untuk kaki bayi. -_- trus udah gitu, karena benangnya tebal, hasilnya jadi panas dan sedikit berbulu.. aku sih ngebayangin kalau babyku pasti kepanasan dan gerah kalau pakai ini. Dengan alasan-alasan di atas, aku ga bikin pasangannya deh. Jadi ini unfinished project. sigh.

2nd project: Newborn Hat

Karena sedang hamil, saya memutuskan untuk merajut perlengkapan bayi sendiri. Tapi....karena merasa masih newbie dan persediaan benang terbatas, makanya ngga berani bikin project yang gede-gede dulu. Akhirnya memutuskan untuk bikin newborn hat (which ended up too small -_-)

Polanya aku ambil dari sini .

Material:
1 glg benang katun big ply sembur - beli di benangbenang.com

Alat:
circular needle US7/4.5 mm
tapestry needle

Dari proyek ini, aku belajar stockinette stitch, knitting in the round, dan teknik 2x2 ribbing. Seneng banget waktu udah jadi :)) tapi kayaknya terlalu kecil untuk dipakein ke bayi, paling cuma muat untuk beberapa minggu saja mengingat pertumbuhan bayi yang pesat. Ah tapi sudahlah, yang penting aku udah bisa dasar-dasarnya, jadi nanti tinggal bikin yang ukurannya agak gede lagi.

kaya gini nih waktu dibikin... first time using circular needle. 

My First Project: mobile phone case

Setelah belajar dasar-dasar dalam knitting, yaitu purl dan knit, maka saya memberanikan diri untuk memulai project pertama saya: mobile phone case.

Baiklah, thats not the best of me =)) yah namanya juga baru latihan (pembelaan).  Polanya aku ngarang sendiri, dengan basketweave stitch dan tali i-cord yang dibuat dengan menggunakan 2 single pointed needle (karena waktu itu belum punya double pointed needles).

Material:
benang polyando (kurang dari 1 glg) - beli di MyHobbyRajut Crochet (facebook)
benang katun big ply sembur (kurang dari 1 glg) - beli di Benangbenang.com

Alat:
single pointed needle
tapestry needle
(beli di MyHobbyRajut Crochet)

perlu waktu 2 hari untuk bikin mobile case ini..soalnya dikerjakan di sela-sela jam kantor dan perjalanan pulang.. lagipula, masih pemula sih.. =))
dan setelah dibuat, baru sadar bahwa benang polyando ini terlalu lemes untuk dibuat barang-barang macam gini, jadi bentukannya ga bisa kaku, maklum sih waktu itu belum kenal jenis-jenis benang. Benang Polyando ini sepertinya lebih cocok dibuat baju atau syal.

Welcome to the world of knitting!

Blog ini dibuat khusus untuk menampung all about knitting. My new hobby, obviously. Jadi, selain hobi membaca, ternyata saya memendam hobi yang sebenarnya sama sekali ngga disangka-sangka: merajut/knitting. Yah, saya ini kan orangnya kurang telaten, dan dari dulu ngga kenal sama yang namanya crafting lebih karena males. Duluuu banget pengen bisa jahit baju sendiri, tapi nyatanya keinginan belajar tersendat karena males, sampai-sampai benerin kancing baju sendiri dan benerin celana suami yang robek aja ditunda-tunda terus.

Siapa sangka "ide" tentang merajut/knitting ini tiba-tiba datang memenuhi kepala. Rasa ingin tahu saya pun membuncah, diawali dengan mendownload video-video knitting tutorial. Setelah melihat-lihat video tersebut, saya pun memberanikan diri untuk membeli jarum rajut dan benang saya yang pertama. Saya pun mempraktikkan apa yang saya lihat dari video tutorial tadi. Voila! Sejak saat itu, saya udah ketagihan beli berbagai macam benang dan alat rajutnya dari berbagai toko baik online maupun offline.

Merajut sendiri sebenarnya ada dua tipe, yaitu crochetting dan knitting. Keduanya sama-sama merajut, cuma beda alat, teknik, dan tipe rajutan yang dihasilkan saja. Crochet dan knit juga bisa dikolaborasikan untuk membuat satu proyek yang sama, misalnya tas, topi, dll..

yang ini crochet, pakai 1 jarum (crochet hook/hakpen)

Yang ini knit, pakai 2 jarum (knitting needles/breien)

Ini hasil crochet

Ini hasil knitting

Nah, kenapa aku lebih tertarik kepada knitting daripada crochetting? Padahal kalau mau mencari komunitas/teman-teman merajut di Indonesia sendiri, lebih banyak yang mendalami crochetting daripada knitting lho. Tapi bukan bermaksud mau jadi hipster atau menghindari mainstream, melainkan lebih karena aku lebih dulu kenal knitting daripada crochetting. :)) Nah, akhir-akhir ini aku juga udah nyobain crochetting, cuma sampai saat ini masih lebih nyaman belajar knitting sih.

Jadi sekian perkenalannya. Selanjutnya, blog ini insya Alloh akan diisi dengan berbagai project yang sudah berhasil kuselesaikan.. (yah walaupun masih amatir, namanya juga belajar sendiri)

Happy Knitting!!